I . PENGERTIAN DAN TUJUAN DARI ISD DAN IPS
A.ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
Ilmu Sosial Dasar yaitu
ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yg
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori-teori (fakta,
konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial,
Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
Tujuan ISD :
1) Memahami dan menyadari adanya masalah-masalah
sosial yang ada dalam masyarakat.
2) Warga Indonesia memiliki sikap dan tingkah laku
yang baik dalam masyarakat. agar tidak terjadi keributan ataupun kericuhan.
3) Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap
untuk ikut serta dalam usaha mencegah dan menanggulanginya.
B.ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu suatu
program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak
akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial
(social science), maupun ilmu pendidikan. Social Scence Education Council
(SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai
“Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran
seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
psikologi, sosiologi, dan sebagainya
Tujuan dari pendidikan IPS harus dikaitkan dengan
kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan
dihadapi anak. Berkaitaan dengan hal tersebut, Secara perinci, Mutakin (dalam
Susanto, 2013) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai
berikut:
·
Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap
masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat.
·
Mengetahui dan memahami konsep
dasar dan mampu menggunkan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sisial yang
kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial
·
Mampu menggunakan model-model dan
proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah
yang berkembang di masyarakat.
·
Menaruh perhatian terhadap
isu-isu dan masalah-maslah sosial, serta membuat analisis yang kritis,
selanjutnya mampu mengambil tindakan cepat.
·
Mampu mengembangkan berbagai
potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian
bertanggung jawab membangun masyarakat.
Sejalan dengan tujuan tersebut, tujuan pendidikan IPS Nursid Sumaatmadja (dalam
Hidayati, dkk, 2008) adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik,
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna
bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”.
Gross (dalam Solihatin dan Raharjo, 2008:14) menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan IPS adalah mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik di
masyarakat. Selain itu Solihatin dan Raharjo (2008:15) menyatakan,
“Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan
dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”
Munir
(dalam Susanto, 2013) secara keseluruhan tujuan pembelajaran IPS di sekolah
dasar adalah sebagai berikut.
1)
Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya
kelak di masyarakat.
2)
Membekali anak didik dengan pengetahuan mengidentifikasi, menganalisis, dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
3)
Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga
masyarakat dan bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4)
Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampialan keilmuan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi
bagian dari kehidupan tersebut.
5)
Membekali anak didik dengnan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan
IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
Berdasarkan pada beberapa pandangan mengenai tujuan
pendidikan IPS diatas dapat dirangkum bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam
pendidikan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik dan
memiliki pengetahuan, keterampilan serta kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara.
C. PERBEDAAN ANTARA ISD DAN IPS
·
Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi,
Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
·
Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal
sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah
mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
·
Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan
sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada
pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
D. PERSAMAAN ANTARA ISD DAN IPS
Ø Kedua-duanya
merupakan bahan studi untul kepentingan program pendidikan.
Ø Keduanya
bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
Ø Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial
E. RUANG LINGKUP ISD
Ruang Lingkup ISD merupakan
mata kuliah yang diberikan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial agar daya tanggap, persepsi, penalaran sosialnya dapat
dikembangkan dan dapat lebih peka lagi terhadapnya.
II . PERTUMBUHAN PENDUDUK
A.Perkembangan Penduduk Dunia
Menggunakan Tabel
Kita bisa
lihat tabel dibawah ini, saya ambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya
Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.
Populasi
Tahun 1950
|
Populasi
Tahun 2008
|
||
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
Brazil
|
197,254,181
|
||
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
Bisa kita lihat rata–rata setiap negera penduduknya
bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya
bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat
pertumbuhannya.
B. Penggandaan Penduduk
Penggandaan pendudu (double
population) jangka waktunya makin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan
penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tahun Penggandaan
|
Perkiraan Penduduk Dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 Juta
|
–
|
1650 Tahun
|
500 Juta
|
1500
|
1830 Tahun
|
1 Milyard
|
180
|
1930 Tahun
|
2 Milyard
|
100
|
1975 Tahun
|
4 Milyard
|
45
|
C. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI
1.
Kematian
Kematian
adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor
penghambat kematian.
2.
Kelahiran
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran dan yang mendukung kelahiran.
3.
Imigrasi
Imigrasi
apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua
maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata
penduduk dengan data pasti.
Rumus Tingkat
Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Ket: :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat
Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket: :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi
yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat
dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
- Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
D. MIGRASI
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan
sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah
(negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari
tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu
wilayah.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi
:
- Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Akibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
- Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan
Berikut adalah macam-macam migrasi :
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi
adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
tertentu. - Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan
:
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
- Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
III. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI
INDONESIA
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam
semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan
memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri –
ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
i. Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke
Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat
dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin
dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun
di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut,
Kidal, Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di
Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik
penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai
surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara
yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
ii. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap
corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan
Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum
kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan
rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa
Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
IV. INDIVIDU,KELUARGA, DAN MASYARAKAT
A. INDIVIDU
Individu
adalah organisme tunggal contohnya, untuk seekor tikus, seorang manusia,
sebatang pohong jambu, dan sebatang pohon kelapa. Individu bermakna bahwa Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau
kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga,
tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat
mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan,
rasa estetis dalam individunya.
B. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Ada 2 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yaitu Faktor internal
dan faktor eksternal yang berupa gen, nutrisi, hormon, dan
lingkungan.
C. KELUARGA
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Makna
keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti
betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang
masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan
satu sama lain.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan
atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga,
sebagai berikut :
1. Fungsi biologis
- Untuk meneruskan keturunan.
- Memelihara dan membesarkan anak.
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
- Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
- Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
- Memberikan Identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak.
- Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
5. Fungsi Pendidikan
a.
Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang
dimilikinya.
b.
Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang
akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c.
Mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi
Pendidikan : Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi
Sosialisasi anak : Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi
Perlindungan: Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4. Fungsi
Perasaan : Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi
Religius : Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk meyakinkan bahwa ada kehidupan lain setelah
dunia ini.
6. Fungsi
Ekonomis: Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain,
kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu,
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi
Rekreatif : Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu
pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi
Biologis : Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
C. MASAYARAKAT
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Makna masyarakat
termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu merupakan
istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga
dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu.
Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat -
oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam
pengkajian sains sosial.
Masyarakat
digolongkan menjadi 2 golongan yaitu :
Golongan
Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang hidup masih berdasarkan tradisi-tradisi lama yang belum terkena perubahan-perubahan modern. Mereka hidup masih berdasarkan warisan dari nenek moyang. Masyarakat ini juga bisa disebut dengan masyarakat pedesaan.
Golongan Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang orientasi budayanya sudah mengarah mengikuti peradaban dunia. Perubahan budaya itu terjadi karena masuknya pengaruh budaya luar yang membawa kemajuan.
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang hidup masih berdasarkan tradisi-tradisi lama yang belum terkena perubahan-perubahan modern. Mereka hidup masih berdasarkan warisan dari nenek moyang. Masyarakat ini juga bisa disebut dengan masyarakat pedesaan.
Golongan Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang orientasi budayanya sudah mengarah mengikuti peradaban dunia. Perubahan budaya itu terjadi karena masuknya pengaruh budaya luar yang membawa kemajuan.
Masyarakat terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu :
A. Masyarakat
non industri
Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu
kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut
juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok
ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut
saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh
karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar
pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian
kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan
tujuan tertentu yang telah ditentukan.
B. Masyarakat Industri
Durkheim
mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung
mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu
tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU DAN MASYARAKAT
kita sebagai individu perlu berinteraksi atau
bersosialisasi didalam kemasyarakatan. Karena kita diciptakan untuk hidup
saling membutuhkan dan tolong menolong antar sesama individu baik dikeluarga
maupun masyarakat. Kita dilahirkan sebagai individu, kemudian kita dibesarkan
dan dididik dikeluarga kita masing-masing, yaitu oleh orangtua. Orangtua adalah
orang-orang yang pertama kalinya mendidik dan mengarahkan kita sebelum kita
mengenal dunia luar. Dan didalam keluarga kita bisa mengadakan
interaksi-interaksi atau komunikasi-komunikasi, baik kepada orangtua maupun
kepada adik-adik atau kakak-kakak kita. Setelah itu kita berinteraksi di
masyarakat. Baik keluarga maupun masyarakat pastinya akan memberikan dampak
positf bahkan dampak negatif kepada kita, baik dalam aspek pergaulan,
pengetahuan, tingkah laku, kesopanan, dsb. Maka dari itu saya menyimpulkan
bahwa antara individu, keluarga, dan masyarakat saling berkaitan satu dengan
yang lainnya.
V. URBANISASI
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Ada 2 proses terjadinya urbanisasi, yaitu :
1. “Proses Urbanisasi merupakan Proses
Ekonomi”
Negara Sedang
Berkembang- urbanisasi pada negara berkembang dimulai sejak PD II, urbanisasi
merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri
maju)- penduduk kota meningkat cepat- urbanisasi tidak terbagi rata, semakin
besar kotanya, semakin cepat proses urbanisasinya,adanya konsep “Primate City”.
2. “Proses Urbanisasi Bersifat Demografi”
Dari uraian di atas, jelas bahwa sejak PD II, proses urbanisasi di negara berkembang terjaditerlebih dulu dan kemudian menjadi titik tolak terjadinya industrialisasi. Pada kenyataannnya,saat ini seperti yang terjadi di Cibinong, urbanisasi terjadi setelah adanya industri (dibangunnyadaerah-daerah industri baru). Selain itu pada daerah pinggiran Jakarta dibangun beberapa daerahindustri yang berfungsi untuk mendukung kegiatan kota Jakarta, selain itu juga terjadi peningkatan ekonomi wilayah pinggiran tersebut sehingga wilayah tersebut berangsur-angsur menjadi kota.
Oleh
karena itu konsep bahwa urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya
industrimenjadi kurang tepat karena sesungguhnya keduanya saling
mempengaruhi.Selain itu telahdisebutkan bahwa urbanisasi adalah proses kenaikan
proporsi jumlah penduduk kota, dalam bukuKota Indonesia Masa Depan Masalah dan
Prospek, oleh BN Marbun, disebutkan bahwa kenaikan jumlah penduduk ini
diantaranya disebabkan oleh:- gejala alami, yaitu kelahiran- masuknya
orang-orang yang pindah dari daerah pedesaan ke perkotaan, ataupun dari daerah
perkotaan ke daerah perkotaan yang lebih besar atau yang disebut migrasi
(rural-urban, urban-urban).Kedua hal ini biasanya disebut sebagai komponen
urbanisasi.
Dari
kedua komponentersebut biasanya, pengaruh perpindahan penduduk dari pedesaan ke
perkotaan ataupun perpindahan daeri perkotaan ke kota yang lebih besar akan
mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh jumlah
kelahiran.Banyak orang berpendapat bahwa alasan utama kepindahan seseorang atau
sekelompok orang dari daerahnya ke tempat lain adalah karena terdorong oleh
faktor-faktor penarik daerahkota atau daerah tersebut serta anggapan dari
masyarakat desa bahwa kota dapat memberikanlapangan/ kesempatan kerja dengan
memberikan upah yang besar.
Namun dalam kenyataannyasebagian besar penyebab terjadinya migrasi ini adalah
karena tidak adanya pekerjaan yang sesuaidengan keahlian yang mereka miliki,
sehingga timbul kecenderungan untuk keluar dari desa ataudaerah mereka untuk
pindah ke kota.
REFERENSI :
http://derarief94.blogspot.com/2014/11/ii-isd-ii.html
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/perkembangan-dan-penggandaan-penduduk-dengan-tabel/
https://abiand.wordpress.com/tugas/1-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
http://andryandutagama.blogspot.com/2011/10/ruang-lingkup-isd.html
http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html
http://linaa-mybigfantasy.blogspot.com/2010/10/definisi-ilmu-sosial-dasar.html
http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html
http://linaa-mybigfantasy.blogspot.com/2010/10/definisi-ilmu-sosial-dasar.html
http://mettaadnyana.blogspot.com/2015/09/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-ips.html
Comments
Post a Comment